Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Senyum manis di balik kain putih


Kala sang surya
Menampakkan wajah penuh roman
Seperti oval wajahnya
Seperti sebongkah mutiara yang tersimpan untuknya
Ku tak tahu mengapa?
Cermin dirinya
Memantulkan warna penuh makna
Merekam cerita terkubur tumbuh subur
Dalam merah hatiku

Masih tampak
Senyum manis
Tersembunyi dalam balik kain putih
Mungkin karena ia atau apa?
Setiap kalimemandang
Terbias cinta sayang yang mendalam
Yang tak kunjung padam
Termakan waktu dan menuanya zaman
Atau karena…?
Gaya bicaranya yang menawan

Masih tampak senyum manis itu
Terpendam seribu makna
Arti dan bahasa
Ku tak tahu harus apa?
Melepas atau memendam dalam merah hatiku
Untuknya yang masih tersembunyi
Di balik kain putih penuh makna
(29/01/01)

Komentar

Postingan Populer