Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Bunga


Sore itu
Kulihat bunga ditaman itu
Jauh, tapi wanginya serasa dekat
Sedekat urat nadiku
Yang mengalirkan darah ke seluruh tubuhku

Ku dekati dia
Bermahkotakan putih
Putik benang sari
Begitu indah
Ke dekatkan tanganku kepadanya
Hingga terasa tangkai-tangkainya
Menyentuh hatiku

Akupun terduduk diam
Serta kupandangi dia
Tanpa memalingkan mata
Sedikit pun saja

Bunga,
Kau milik siapa?
Benar tersentuh hati ini
Ingin kupetik kubawa pergi engkau
Aku jadikan rangkaian bunga
Yang memberi makna
Di setiap bait kata hidupku
(Sda, 13/4/02)

Komentar

Postingan Populer