Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Kecewaku















Kegundahan hati
Terjawab sudah malam ini
Setelah kudengar semua
Suara merdu berkata keruh
Memadamkan peluh
Dalam hati rusuh
Menghapus semua angan tentang dirimu
Berjalan satu menuju arahmu

Tapi hatimu keras
Dengan prinsip-prinsip formal
Yang membuatku tak bisa menerima bait kata
Dari bibir tipis penuh sejuta harap muluk dariku

Setetes kecewa
Mengalir ke tubuh
Terpendam dalam-dalam
Membeku mengeras
Ditemperatur malam bermendung

Kau diseberang waktu
Menjadi satu alur cerita garis hidup
Yang tertulis Tuhan
Sebagai takdir pembawa luka

Apakah dihatimu
Tak ada seberkas cahaya sukma
Untuk pesinggahan arjuna pencari cinta
(16/10/00)

Komentar

Postingan Populer