Letih kenapa mesti peduli


Surya menampakkan diri
Disaat keheningna pagi
Membentangkan kehidupan zaman
Yang telah dimulai
Detik demi detik pun melangkah dengan arti
Mesin-mesin kehidupan juga telah berotasi

Disini aku belum menampakkan diri
Tubuhku sudah dibuat letih
Oleh rotasi hari demi hari
Letih, mengikuti tarian dari sebuah zaman
Yang mengisahkan kidung-kidung kehidupan
Meskipun aku masih menggoreskan curahan hati
Tapi entah untuk berapa lama?
Tubuhku sudah tak berdaya
Menopang kerinduan yang tak berada
Seperti sabana dalam kemarau yang panjang
Merindukan setetes air dari musim penghujan

Disini aku masih belum menampakkan diri
Letihku semakin menjadi-jadi
Keringatku pun sudah membasahi dahi
Tapi kenapa aku mesti peduli
Kerinduanku bukan untuk satu,dua hari
Juga bukan barang yang mudah dikemasi
Kerinduanku untuk sisa hari yang kujalani
Dalam kesepian setia menemani
Keringat pun sudah membanjiri dahi
Mungkin juga sudah menjadi darah mendidih
Tapi kenapa mesti peduli
(Sda, april 02)

Komentar

Postingan Populer