Aura


Kau sebagai dewiku
Yang memikatku melalui bisikan kasihmu
Membawa terbang
Rohku pun melayang diantara puing-puing zaman
Perjalanankan panjang
Penuh duri kian menajam menikam
Menyayat tubuh penuh darah dan luka

Tetapi , sinar matanya
Memapahku dengan belaian selendang nan menawan
Hinga perih tak tertahankan
Menjadi aura kekuatan
Menghantam hancurkan duri berserakan
Menjadi lenggang jalan bersama dewi tersayang
(Sda, 9/4/02)

Komentar

Postingan Populer