Saudah
Saudah, jangan kau kemasi baju merah putihmu
Meskipun berhala itu masih berdiri di tengah kota
Di sawah, saat embun kau bertelanjang dada bercanda dengan ayah
Tataplah merah putih itu tinggi-tinggi
Dan benahi topimu yang miring
Karena sebentar lagi kau akan bertempur
Maka tak sekali-kali kudengar tangis
Dan siapkan senyum bekumu biar tak luruh
Karena pertempuran ini sepanjang tiga waktu
Pagi,siang, dan malam berputar di meja makan
Saudah, ingat satu pesan ibumu di kala purnama menerangi pusarnya
Dan pagi-pagi siapkan belatimu, taruh disaku
Musuhmu berwajah rupawan berbibir delapan
Datang di sekolahmu saat peluhmu jatuh di atas buku
(Malang, 18-08-2004)
Komentar