Rahim















1
Engkau berasal dari rahim-rahimnya
diantara bisikan-bisikan lafadz Tuhan
dan kau menjerit; Ya Tuhan sekalian alam
ijinkan aku kembali menghadapmu
kemudian kau menjelma
hai kefanaan

2
Kalender-kalender yang tergerak
kelahiranmu bukanlah dambaan seperti kisah lalu
dimana peradaban mengatakan: Bagaimanakah hari esokku?
Namun mereka terbuai nikmat-nikmat diantara paha
Kemudian air mata laksana wajah yang memucat
“Anakku, maafkan aku, aib ini akan membunuhmu!”

3
Kemudian aku memanggilmu, ibu
namun kata-kata ini menjadi semu
setelah itu aku bertanya kepadamu:
mengapa kau tinggalkan aku dikeranjang-keranjang itu
hanya gemerincing rebana yang memberi senyum aku
dan sapi-sapi yang menyusuiku
engkau entah kemana

4
Hanya dalam mimpi kau datang
sepatumu berderap di tengah malam
lenyap di telan pagi
kemudian, rindu membuatku menangis

5
Ibu, aku rindu pelukmu
bukan peluk selimut yang selalu kau berikan kepadaku
aku telah mencarimu di rumah-rumah sekarat tanpa cahaya
kutanyakan kepada gadis-gadis telanjang
dan sahabat segelas minuman beraroma
namun tak juga kutemukan
kau

(Malang, 11 Desember 2004)

Komentar

Postingan Populer