Kose














1
Kalimat-kalimat terasa begitu pendek
dan kisah hidup hanya bisa ditulis satu halaman. Itu pun tak penuh
kelahiran, kanak-kanak, remaja, dewasa, paruh baya, kakek-kakek dan kematian
semua tertulis rapi dalam sebuah paragraf-paragraf yang bersayap
meski sekali waktu koyak

2
Hidup terasa seperti novel yang dicipta oleh-Nya
yang kubaca selembar di jalan-jalan
selembar lain di stasiun-stasiun
terkadang selembar lagi di terminal-terminal
semua kucatat dengan tinta warna
kemudian kuserap dan mulai menulis kisah panjang
yang disetiap hurufnya adalah cahaya
tapi mendadak redup kala waktu-waktu menyambutku

3
Aku seperti orang gila
yang tertulis didahiku sebuah kata esok
tapi ku tak mampu membacanya
hanya cermin-cermin yang diletakkan di delapan penjuru mata angin
yang dapat membantu mengejanya
“K” “O” “S” “E”
“Kose” begitu ejanya
Aku pun bergembira meloncat-loncat girang
berteriak dan berlari mengabarkan kepada kerumunan orang-orang yang berbincang
tentang pekerjaan, uang, istri, sebuah rumah, anak-anak, tentang mobil mewah
tapi mereka menatapku dengan cemas
aku pun menjadi was-was
kemudian muram

Malang, 16 mei 2005

Komentar

Postingan Populer