Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Oase-oase


Malam buram tiada bulan
Pantai berpasir menyisakan kegamangan
Berarak sekian memahati butiran pasir hanya diam
Terkulai runtuh segala jiwa yang pernah di Cipta

Malam ini adalah kanvas-kanvas keletihan
Dimana segetar napas tak lagi dipahami jiwa
Terpasung-terpasung waktu, oase-oase dan ketamakan
Kemudian jatuh tak lagi bernyawa

(Malang 31/05/04)

Komentar

Anonim mengatakan…
mengapa tidak:)

Postingan Populer