Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Kekasihku 20: Coban*

Kekasihku, taruhlah tanganmu diatas tanganku, pegang erat,
jangan biarkan ia berkarat, sebab telah kita remah sebagian waktu,
yang penuh hujan duga, juga prasangka. Menafsir teka-teki tubuh
hingga jauh di retina mata kita

Di bukit-bukit pohon pinus. Jarum daun berlumut merah.
Kau dan aku mendaki tebing-tebing kisah, hingga di patahan
paling berbahaya. Merasakan angin lembut dan ringkih air terbang.
Mencatat setiap lengkung gulungan cuaca. Memberi tanda pada
perbedaan suhu udara. Biar kelak tercipta peta., penawar racun rindu
dan bisik rayu pohon jambu.

*Air Terjun

Agustus, 2006

Komentar

Postingan Populer