Kekasihku 16: Menangislah batu

Kekasihku, ada batu menangis di kuburan
isaknya tenang, nyaris datar
seperti anggrek di pasang pada tiang rumah,
bergelayut pada senja
tapi air mata itu terus berjatuhan, terus berjatuhan,
sambil bibirnya menahan kata:
“aku ingin selalu bersamamu,
walau perih itu selalu ada”

maret 2006

Komentar

Postingan Populer