Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Kekasihku 16: Menangislah batu

Kekasihku, ada batu menangis di kuburan
isaknya tenang, nyaris datar
seperti anggrek di pasang pada tiang rumah,
bergelayut pada senja
tapi air mata itu terus berjatuhan, terus berjatuhan,
sambil bibirnya menahan kata:
“aku ingin selalu bersamamu,
walau perih itu selalu ada”

maret 2006

Komentar

Postingan Populer