Kekasihku 11 : Ular Tangga
Kekasihku, waktu terus berpacu
tanpa atau dengan kita melakukan sesuatu
kita diseretnya tanpa sempat mengacungkan tanya
bahkan ia tak segan mengedor-gedor pintu
bila kita lupa merawat tubuh yang dipinjamkannya
Sejenak kita diperkenankan bermain ular tangga
setelah itu kulempar dadu, yang tersisa hanya cemas
berharap dapat melayang bersama tangga
tetapi tak segan ular datang menghempas
naik dan turun datang dan berganti
kita tak tahu kapan permainan bakal berhenti
Kekasihku, kemudian hujan datang begitu lebat
permainan tanpa jedah hingga kita dapat istirahat
beberapa orang menepi untuk berteduh
hingga ia dapat melihat mereka yang datang dan berlalu
sebagian lagi menerjang hujan tanpa takut
berlari
dengan atau tanpa payung
bersepeda
dengan atau tanpa mantel
bermotor
bermobil
berpesawat
Kekasihku, sekarang giliranmu melempar dadu.
Singosari, desember 2005
tanpa atau dengan kita melakukan sesuatu
kita diseretnya tanpa sempat mengacungkan tanya
bahkan ia tak segan mengedor-gedor pintu
bila kita lupa merawat tubuh yang dipinjamkannya
Sejenak kita diperkenankan bermain ular tangga
setelah itu kulempar dadu, yang tersisa hanya cemas
berharap dapat melayang bersama tangga
tetapi tak segan ular datang menghempas
naik dan turun datang dan berganti
kita tak tahu kapan permainan bakal berhenti
Kekasihku, kemudian hujan datang begitu lebat
permainan tanpa jedah hingga kita dapat istirahat
beberapa orang menepi untuk berteduh
hingga ia dapat melihat mereka yang datang dan berlalu
sebagian lagi menerjang hujan tanpa takut
berlari
dengan atau tanpa payung
bersepeda
dengan atau tanpa mantel
bermotor
bermobil
berpesawat
Kekasihku, sekarang giliranmu melempar dadu.
Singosari, desember 2005
Komentar