Transisi

1
Lamat-lamat terdengar angin menyisir
pohon-pohon bambu bergemeretak, daun jatuh

Aku memandang padi-padi bergelombang, bermain-main dengan angin dan pipit
petani berlari membawa carang*
berteriak: “husyah…”
pipit berhamburan
aku lelap dalam rerumputan

2
Tiba-tiba suara gemuruh membangunkanku
terik matahari buat telapak kakiku melepuh
kaosku basah dan bau
aku tak tahu,
aku dimana

Aku tak pernah melihat jalan-jalan pada terbang, menelikung panjang di cakrawala
Rumah-rumah mungil bercat biru berbaris rapi, tapi serasa tak berpenghuni
kemudian orang datang bersepatu hitam dan berdasi
aku tak mengenal ia, kuberanikan saja bertanya: “Bapak tahu rumah saya”
ia mengeleng, kemudian buru-buru pergi

Agustus 2005

Cat* carang adalah nama ranting pohon bambu yang diambil dari bahasa daerah penulis di Sidoarjo

Komentar

Postingan Populer