Singgah pada sejarah

Setiap kusinggah pada sejarah
selalu kulihat sebercak darah, atau mungkin luka
yang menganga. Pada setiap mayat,
mulut yang terbuka. Igauan serupa desah:
Apa yang kau harap dari kami,
yang hanya ingin sekepal nasi?

Singosari, Oktober 2005

Komentar

Postingan Populer