Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Kekasihku 26: Cerita dari Blazer Hitam

Dengan blazer hitam yang kau kenakan ketat ditubuhmu,
kau ingatkan aku pada merah sofa yang ditumbuhi pohon randu,
alang-alang dan jambu. Saban sore diakarnya kita sering
membuat lubang dan menyimpan berbagai harta simpanan:
bungkus rokok, kelereng dan gelang karet.

Setelah malam kita selalu cemas,
adakah pencuri yang menguntit dan membongkarnya.
Langkahnya tak terdengar, mungkinkah ia berkawan
dengan katak dan serangga? Menghitung semua suaranya
biar kita tertidur dan bermimpi –di lubang itu harta kita
berlipat ganda atau ditukar dengan spica?*

Tapi kita tak pernah bermimpi, malam lebih suka
memperdengarkan ring suaranya. Bermain lompat tali
dibelakang musola dekat rumah, dikediaman dedemit
dan arang nangka. Ditemboknya kita menggambar,
seperti janji yang tak terbayang, seperti doa
yang tak ditangkup dengan kata. Hanya tangan waktu,
tangan sebesar buah blewah, yang kelak mempertemukan
kita diruang tamu, di ruang petak umpet kata-kata.
Dan kita bersikeras mengejarnya.

Sejenis permainan ketangkasan yang mirip dengan nintendo, hanya berlainan merek

2007

Komentar

Postingan Populer