Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Saat cinta menyapa


Ah…cinta
Mengapa membuatku selalu muntah
Di depan taman bunga
Membuatku tertawa
Terbahak-bahak
Tersedu menderu
Dalam kepayahan hati dungu

Ah… cinta
Mengapa selalu ku sapa
Dengan sapaan mawar
Wangi
Berduri
Dalam kepedihan hati
Perih

Ah…cinta dewa dan dewi
Membuatku tersentuh
Di khayangan berdua
Tapi hanya buta
Cinta adalah anugerah
Butuh setetes darah
Yang diperjuangkan
Olehku,kau dan dia
Dan berkelana ke negeri khayangan
Ke negeri surga-Nya

(Malang, 21/10/02)

Komentar

Postingan Populer