Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Ketika senyum terbelenggu


Jika pasukan telah disiapkan
Bendera-bendera mulai dinaikkan
Perjanjian kontrak telah ditandakan
Maka yang ada adalah kegeraman
Ketidakberdayaan
Kebisuan
Dan diikatnya sebuah senyuman

Ketenangan
Kedamaian
Yang dulu ada
Kini mulai terusik
Mulai dilecehkan
Dikesampingkan
Dinomorduakan
Ketika kontrak telah ditandakan

Meskipun itu terbaik
Terformal
Terakriditasi
Tapi aku selalu berontak
Mendobrak
Akan segala senyum
Yang selalu kunikmati
Mengayomiku
Selama ini
Akan ku kulum segala senyum
yang terbelenggu
saat ini

(Mlg, 2/9/02)

Komentar

Postingan Populer