Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Di atas kertopamuji


Kupandang langit
Pagi hari
Di lantai dua
Kost temanku

Kupandang gunung
Arjuna
Pagi hari
Di lantai dua
Kost temanku

Diantara kawat-kawat merah
Berkarat
Persegi
Terhampar rumah-rumah berserakan
Tinggi
Rendah
Antena TV kabel listrik telepon
Membujur
Menyilang
Seperti membelit mengikat
Kerto pamuji
Dalam sebuah rajutan tali
Jemuran lalu-lalang
Menghiasi rumah-rumah
Bertingkat
Berkibar
Tertiup angin kehidupan

Sebuah warna-warni
Riuh rendah
Kehidupan manusia
Dari atas lantai dua
Kost temanku
Yang harus direnungkan dihayati
Apa makna dari lukisan ini.

(Mlg, 7/9/02)

Komentar

Postingan Populer