Kasihmu

Rupanya aku adalah Bani Israil itu
tanyaku selalu takjub menyisir langit-langitmu
hingga aku selalu membayangkan berjumpa denganmu, oh kekasihku
pujaku hanyalah angin kosong dalam lembar puisi-puisi itu
bahkan aku selalu lupa menyiapkan secangkir teh kesukaanmu
pantaskah aku mendapat kasihmu

Memandang matahari, gemintang dan bulan begitu setia padamu
beberapa camar membacakan puisimu begitu merdu
tapi engkau selalu mengatakan : “Sujudlah kepada manusia”
aku malu

Singosari, 12 Oktober 2005

Komentar

Postingan Populer