Diluar Sedang Hujan

Angin kebun mengetuk paksa jendela kamarku.
Diserunya aku agar membukanya,
“Terimalah diriku apa adanya, akulah zat
yang akan menguntit dirimu selamanya”.

Air mata menjalar dan tumbuh dimataku,
menjadi batu,
sebelum tidur aku membisikmu,
“Enyahlah kau dari halaman jantungku,
malam ini tak kubiarkan kau menggangguku”.

Desember 2007

Komentar

Postingan Populer