Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Cerita

- Untuk Cen-cen 2

Ah.. biar ceritanya usang
tapi setidaknya kita gemar bertanya
bukankah itu yang memberinya makna?

Pada sejarah
engkau telah melihat
gatotkaca hanya pigora
aksesoris buat penunggu ruang tamu
suatu waktu ia pernah berteriak : “aku adalah satu”
bergaya selayak batman
memakai celana dalam diluar

Ah ceritanya usang!
lebih baik aku mendengar ceritamu tentang semut
- benarkah semut suka menggores bersama?
apakah membangun imperium untuk ratu –
sayang semutmu pakai rabun segala
jalannya jadi kelimpungan
mendadak ada angin
buatnya masuk angin
kemudian ia berbisik : “Ini salah gunung, suka meniup-niup angin”

tapi kenapa aku lebih suka cerita tentang Socrates
yang pernah membisikiku : “aku adalah nol”
sudahkah engkau bertanya
aku belum lagi berjumpa

cerita semutmu boleh juga
kenapa tidak! Engkau telah melihat sejarah
saatnya engkau bercerita
mereka juga bercerita
Bagaimana kalau cerita tentang sepasang kekasih
antara engkau dan mereka?

Singosari, Oktober 2005

Komentar

Postingan Populer