Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Tujuhbelas Agustus Duaributujuh

a
Bapak membaca koran
Ibu menanak nasi
Adik bermain HP

Bapak bertanya: “Adik tidak belajar?”
“Iih, ngapain sih, nggak gaul gitu loh!”, kata adik.
“Katanya mau jadi sarjana?”
“Itukan tugas bapak buat carikan uang!”

b
Bapak menyiram bunga
Ibu menjahit celana
Adik jalan-jalan ke mall

Setelah pulang Ibu bertanya:
“Kenapa adik kepingin jadi sarjana”
“Biar cepat kaya, biar bisa belanja selamanya”.

c
Bapak memberi makan perkutut
Ibu arisan di tetangga
Adik menonton TV

Bapak bertanya:
“Adik tidak melamar kerja?”
“Sudah lupa tuh, cara mencari kerja!”

d
Bapak mencabut rumput
Ibu menyapu halaman
Adik berangkat kerja

Sebelum berangkat bapak bertanya:
“bapak dengar adik dituduh korupsi?”
“kapan kita punya kesempatan
mempunyai uang banyak lagi”


Agustus 2007

Komentar

Postingan Populer