Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Lelaki dengan Sebatang Rokok di Jarinya

Di tepi jalan dekat pasar, lelaki itu berkacak pinggang menghadap jalan.
Memandang orang berlalu-lalang, sambil sesekali menghisap dalam-dalam,
lintingan tembakau bermerek perahu layar. Setelah itu asapnya ditiup-tiupkanya
ke udara, membuatnya berbentuk bulat-bulat putih. Sepertinya ia memang benar-benar ahli, meramu asap jadi aksi. Dengan kata lain, ia seorang perokok sejati,
yang sering membayangkan setiap orang memandangnya, di tepi jalan yang
berdebu itu, di siang yang mengundang peluh itu, ia berkesempatan meneriakkan:
“Hei, bukankah aku mirip koboi?”. Orang-orang memang tersentak,
tapi untuk sesuatu yang lain. Bukan ia. Ada.

Sidoarjo, Oktober 2007

Komentar

Postingan Populer