Senja Terakhir

: LiC benarkah sungguh?

“Barangkali senja adalah gapura, tempat kita
mengucapkan selamat tinggal”, kata lelaki itu,
seperti mengucap begitu saja kepada perempuan
disampingnya.

“Barangkali mengucap selamat tinggal seperti
mengemasi serak kenangan”, sambil berbicara,
ia memandang jauh di sudut jingga langit itu,
seakan ia akan menempuh perjalanan jauh.

“Barangkali mengemasi serak kenangan adalah
melupakan bagaimana cara kita harus bersedih”,
wajahnya kemudian berkeringat seperti ada pesan
yang menyumbat di kerongkongannya.

“Barangkali melupakan cara bersedih seperti
membujuk rasa cemas dan pertanyaan yang
kerap lewat: apakah senja adalah kawan lelaki tua
dengan jubah terjulai sampai ke lantai serta celurit
yang menghadang di angkasa?”, ia kini semakin letih,
hanya terdengar suara camar yang pelan-pelan
merambat ke tempat itu.

Agustus, 2007

Komentar

Postingan Populer