Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Antologi Sastra Nusantara

 photo _MG_0237copy_zps2b81320d.jpg
 photo _MG_0239copy_zpsdeddc399.jpg
 photo _MG_0240copy_zps30ff459c.jpg
 photo _MG_0241copy_zpsbbdcbe6e.jpg
 photo _MG_0243copy_zps3bb75d89.jpg
10 Puisi dalam Buku Antologi Sastra Nusantara (Puisi) dalam Temu Sastrawan Nusantara -MPU VII, Yogyakarta, 15-17 Oktober 2012 mewakili provinsi Jawa Timur. Bersama R. Giryadi, Alek Subairi, A. Muttaqin dan Tjahjono Widarmanto.
  1. Penunggang Trampolin
  2. Pengabar
  3. Koboi
  4. Mereka Selalu Menyebut di Meja Rias Itu Ada Aku
  5. Memotretmu
  6. Luas
  7. Mandi
  8. Jalan-Jalan ke Pekarangan
  9. Lima Menit dari Televisi
  10. Singgah




Komentar

Postingan Populer