Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Ruang Kata, 24 Desember 2014

 photo promofacebookcopy_zps3c8629dd.jpg

 photo 1377557_590988507668619_5777556177660596392_n_zpsc6387971.jpg

 photo 1528537_590988151001988_1266743707960104671_n_zps65f9fe54.jpg

 photo 8981_590988457668624_2918769918229993603_n_zps2b75d84c.jpg

Perkembangan kegiatan literasi akhir-akhir ini semakin pesat, baik karena perkembangan teknologi di bidang komunikasi digital khususnya media sosial maupun semakin canggihnya dunia percetakan yang membuat setiap orang dapat menerbitkan karyanya sendiri. Karena perkembangan-perkembangan tersebut memungkinkan, barangkali juga memudahkan setiap orang untuk menyatakan dirinya terlebih di bidang literasi.

Namun diantara perkembangan tersebut kita patut bersedih adalah minimnya ruang-ruang atau lembaga apresiasi untuk berdiskusi serta berkumpul bersama untuk mendorong dan mengkoreksi karya. Yang lebih penting lagi adalah ruang untuk berbagi dan saling memberi inspirasi untuk tumbuh bersama dalam berkarya.

Ruang yang bisa menghadirkan sebuah sosok yang berdarah daging yang dapat bertemu muka. Yang dapat bersuara dan mengelurkan pendapat. Karena alasan-alasan tersebut kegiatan ini saya rintis dengan didukung penuh oleh Baitkata Library dan mbak Ifa sebagai pengelola.

Kegiatan pertama temu ini menghadirkan R. Giryadi seniman Jawa Timur, mantan ketua komite teater Dewan Kesenian Jawa Timur (2008-2013). Selain bergiat di teater ia banyak menulis cerpen, esai, dan puisi yang tersebar di berbagai media baik nasional maupun lokal. Kumpulan cerita pendeknya yang telah terbit adalah Mimpi Jakarta (2006) dan Dongeng Negeri Lumut (2011).

Komentar

Postingan Populer