Langsung ke konten utama

Unggulan

Matahari, Koran, Pabrik Gula

 Mengayun pedal sepeda lagi, seperti ini seperti membuat jedah pada rutinitis. Bisakah saya bertanya kenapa kita membuat rutinitas, shidup, yang seperti pattern hidup, atau seperti kereta yang akan bergerak dengan deras hanya pada relnya... Ternyata kehidupan memang seluas-luasnya.. tapi kita hidup pada lingkungan yang menurut saya sangat terbtas. Apakah pada kerumuan orang di pasar apakah, kita mengenalnya, setidaknya bertegur sapa. Setiap papas yang berlintas pada jalan, apakah kita mengenalnya... bukankah anak adam ini begitu melimpahnya.. bayangkan bila kita diluar arena, misal kita d uar negeri, tiba-tiba kita bertemu dengan orang Indonesia.. pertemuan itu akan begitu berarti

Kekasihku 28: Ucapan Selamat Tidur Buatmu

Selamat tidur sayang, selamat menikmati rambut-rambut malam
yang menjamahi mimpimu dengan pelan dan sabar.
menghangatkannya dalam waktu.
sampai menguap lesap cinta yang terperam dalam pejam
dan memurnikannya dalam kenang.

Tidurlah, sampirkan tubuhmu, ikhlaskan untuk sementara
biarkan bulan memijat ngilu nasibmu hingga di sendi-sendi
yang terdalam. membasuh semua erangan dan dendam
yang mencakarmu dalam perang tanpa akhir dan awal.

Pejamkanlah matamu tanpa keraguan, sayang. karena
jalanmu tak bercecabang. seperti kelok ular yang licin
dan garang, tentu kau meradang. maka tidurlah, ucapkan
selamat tinggal untuk sejenak kepada cahaya. biar esok
sempat kau saksikan, subuh melenguh dengan mulut jingga,
disana berterbangan remah-remah merpati di kelokan-kelokan
tak terduga. meski bukan surga akankah kita melewatkannya?

Februari, 2008

Komentar

Postingan Populer