Buku Jangan Cuma Pintar Menulis!

 photo cover1 copy_zpshyvlj7pr.jpg

 photo IMG_0084 copy_zpsrndpc01m.jpg

 photo IMG_0093 copy_zps7ckj5x3s.jpg

 photo IMG_0085 copy_zpsq9h0pnlk.jpg

 photo IMG_0088 copy_zps8p5c5fsk.jpg

Hampir satu tahun penuh saya mengenal Eko Prasetyo dari sebuah pesan pendek yang mampir di handphone saya. Pesan yang dilanjutkan dengan pertemuan singkat disebuah pujasera di Unesa Ketintang. Kesan pertama saat pertemuan itu, saya seperti bertemu dengan seseorang yang penuh antusias. Dengan semangat yang meledak-ledak tentang literasi. Pertemuan itu memang memberi tanda kepada kita untuk bekerja sama pada sebuah project. Saat itu saya diminta oleh dia untuk mengerjakan desain dan layout buku Boom Literasi yang berisi tulisan-tulisan alumnus Unesa tentang literasi. Setelah kerjasama itu saya banyak membantu mengerjakan buku-buku Eko Prasetyo.

Saya sudah tidak ingat Buku Jangan Cuma Pintar Menulis! ini adalah buku Eko Prasetyo yang ke berapa yang sudah saya kerjakan. Tapi dari buku ini kita semakin memberi tanda bahwa kita semakin klik untuk bisa menerjemahkan satu sama lain dari sebuah kerjasama. Saya tidak lagi repot untuk menerjemahkan keinginan dia untuk desain-desain bukunya. Saya pun tidak kehilangan idealisme saya dalam mendesain, dengan prinsip-prinsip visual yang sudah saya pegang.

Hasil desain buku ini sangat pas dengan saya. Begitu juga dengan Eko Prasetyo. Saya selalu menekankan, kunci utama agar sebuah buku itu menarik adalah materi visualnya. Yang saya maksud adalah ilustrasi atau hasil fotografinya. Meskipun kita tidak membuat sendiri materi itu. Peran desainer grafis adalah memilah dan memilih yang pas. Saya pikir desainer grafis itu seperti seorang koki. Dia adalah peracik segala materi bumbu memasak agar meresap sedap dan pas pada bahan-bahannya. Tentu ia akan sangat peka kepada tata letak, gaya font, warna, ruang, tentu saja pada gaya keseluruhan yang hendak dituju.

Buku Jangan Cuma Pintar Menulis! ini meneruskan tradisi desain buku-buku, yang dalam bahasa Eko Prasetyo yang "ceria". Buku yang memang sengaja ditujukan kepada yang "muda". Untuk menerjemahkan itu beberapa judul, khususnya pada halaman depan, yang memberi kesan pertama pada lembar halaman. Saya menggunakan gaya font tulisan tangan yang masih terkontrol bentuknya. Hampir mirip kaligrafi arab. Yang mengkesankan "ceria" dan "bebas".  Dan setiap halaman pertama artikel saya pergunakan ornamen bergaya vector. 

Sedangkan untuk sampul, memang tidak terasa ceria-nya. Masih berkesan formal. Tapi masih tetap rapi dan bergaya "mewah". Yang saya maksud buku ini memang tidak main-main, ditulis oleh seseorang dengan passion yang besar tentang literasi. hal lain mungkin bisa diterjemahkan tentang kesan buku ini. saya sendiri cukup puas dengan hasil visualnya. Eko Prasetyo pun merasa pas juga dengan eksekusinya.

___________________________________

JANGAN CUMA PINTAR MENULIS!
Cara Dahsyat Menjadi Penulis Kreatif dan Produktif

Copyright @ 2015  Eko Prasetyo

Penulis:
Eko Prasetyo
Editor:
Ratih Damayanti, S.S.
Desain dan Tata Letak:
Motogeni Studio

Diterbitkan:
Griya Literasi
Perum Graha Asri Sukodono AC 28
Sidoarjo 61258
griyaliterasi@gmail.com
www.griyaliterasi.com

Bekerjasama dengan:
Sarbikita Publishing
Perum Sidokare Asri A5-17
sarbikita@gmail.com
www.sarbikita.blogspot.com

Cetakan I, Januari 2015

Jangan Cuman Pintar Menulis!
Cara Dahsyat Menjadi Penulis Kreatif dan Produktif
Sidoarjo: Sarbikita Publishing, 2015
x + 298  hlm.; 13.5 cm x 20.5 cm
ISBN: 978-602-0931-08-1



Komentar

Postingan Populer